Kirim 21 Mahasiswa ke At-Sunrice Global Chef Academy Singapura
INDUSTRI
pariwisata yang tumbuh signifikan akhir-akhir ini mendorong lembaga
pendidikan tinggi bidang kepariwisataan bersaing ketat mencetak sumber
daya manusia (SDM) kepariwisataan yang handal di bidangnya
masing-masing, tak terkecuali Akademi Pariwisata Majapahit.
Lembaga
pendidikan yang berada di bawah pengelolaan Yayasan Eka Prasetya
Mandiri ini kegiatan operasionalnya menempati gedung Graha Tristar.
Gedung baru berlantai lima yang berlokasi di jalan Raya Jemursari 244
ini didesain cukup mewah dan sangat representatif untuk kegiatan belajar
mengajar para mahasiswa jurusan pastry, culinary, tour & travel dan
perhotelan.
Pasalnya, Graha Tristar ini
didesain sedemikian rupa sehingga para mahasiswa betah belajar di kampus
karena selain tersedia ruang kelas ber-AC, juga tempat praktik yang
representatif. Pengelola Akpar Majapahit juga melengkapi gedung barunya
itu dengan berbagai fasilitas penunjang seperti laboratorium tour
planning & guiding, lab front office, lab bartending, lab
housekeeping, lab laundry, ruang perpustakaan, fasilitas wi-fi untuk
internetan. Di gedung baru Graha Tristar tersebut juga dilengkapi ruang
receptionist, front office, ticket counter, café, toko bahan kue, dapur
pastry dan culinary berstandar internasional, lobi yang luas dan
nyaman.
”Sementara itu, tenaga pengajarnya adalah
dosen profesional di bidangnya dan sejumlah praktisi industri jasa
pariwisata demi mewujudkan learning by doing and being,” kata Hedy W
Saleh, Direktur Akpar Majapahit didampingi Asisten Direktur I Machtucha.
Tak salah jika dalam kiprahnya selama ini, Akpar
Majapahit diminati calon mahasiswa yang ingin memperdalam pendidikan di
bidang pastry, culinary, tour & travel dan perhotelan. Sampai posisi
Januari 2013, total jumlah mahasiswanya mencapai 268. Rinciannya
mahasiswa semester II perhotelan 119 dan tours & travel 25 orang,
mahasiswa semester IV perhotelan 79 dan tours & travel 20 orang,
sedangkan mahasiswa semester VI perhotelan 10 dan tours & travel 10
orang.
Untuk mendukung kegiatan perkuliahan dan
kelancaran akademik, Akpar Majapahit merekrut dosen-dosen berkualitas
dan profesional di bidang industry tourism. Selain itu, untuk memenuhi
persyaratan Ditjen Dikti bahwa dosen minimal lulusan S2 harus linier
dengan bidang yang diajarkan, maka 13 dosen Akpar Majapahit dikuliahkan
S2 Kajian Pariwisata ke Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti Jakarta
(Magister Terapan Pariwisata). Mereka mengikuti perkualiahan secara
on-line system, sehingga tidak mengganggu kegiatan mengajar di kampus.
Sementara
itu, untuk mempercepat branding Akpar Majapahit, pihaknya telah
menjajaki kerjasama dengan lembaga sejenis dari kawasan Asia Tenggara.
Upaya untuk “go international” ini telah dirintis sejak 2010 silam oleh
Presdir Tristar Group Juwono Saroso yang mengunjungi kampus At-Sunrice
Global Chef Academy di Singapura. Langkah perdana ketika itu kemudian
ditindak lanjuti dengan pengiriman 21 mahasiswa Akpar Majapahit
berkunjung ke sana.
Keberangkatan mahasiswa D3
Perhotelan Akpar Majapahit ke Singapura pada 27-29 November 2012 lalu
itu dikemas dalam bentuk Study Tour. Mereka didampingi staf dan dosen
Akpar Majapahit Otje Herman Wibowo, Cicilia dan Erna.
Selama
di Kota Singa tiga hari dua malam, mereka sharing dengan Chef Mc Donald
dari At-Sunrice Global Chef Academy dalam demo teknik memasak ayam.
Mahasiswa juga berkesempatan keliling kampus, mendengarkan penjelasan
tuan rumah tentang penerapan kurikulum berstandar internasional,
mengikuti kegiatan city tour dan memanjakan diri dalam program wisata
belanja di mal-mal ternama.
Selain bekerjasama dengan
pihak At-Sunrice Global Institute dalam pertukaran mahasiswa, dosen dan
kurikulum, pihak Akpar Majapahit juga menjajaki kerjasama dengan
institute yang sejenis di Malaysia dan Thailand. Ini terkait dengan
implementasi Kawasan Perdagangan Bebas Pariwisata Asia Tenggara (ASEAN
Framework & Agreement for Services-AFAS)
Sebelumnya,
mahasiswa D3 Perhotelan Akpar Majapahit juga telah mengikuti study
tour di Bali. Ini merupakan kesempatan perdana mereka mengenali potensi
industry wisata domestic, sebelum mengikuti kegiatan serupa di luar
negeri. dok:3/23/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar