Dosen Pastry Akpar Majapahit Arwati:
Mahasiswa Diajarkan Inovasi Baru dalam Mengkreasi Wedding Cake Decoration
MAHASISWA
D3 jurusan Pastry (Patisserie) Akpar Majapahit boleh berbangga karena
salah satu dosen seniornya, Arwati SE (63), yang sudah malang melintas
di dunia pastry selama 20 tahunan, berbagi ilmu seputar Wedding Cake
Decoration dengan para mahasiswanya.
Kuliah dan
praktik membuat cake decoration yang diajarkan ibu empat anak selama
lima hari berturut-turut itu tidak disia-siakan oleh mahasiswa. Mereka
antusias mendengarkan teori dan praktik membuat cake decoration yang
diajarkan Chef Arwati di lab pastry kampus Akpar Majapahit, sejak Senin
(24/8) siang - Jumat (28/8) siang.
Ditemui sebelum
memberi kuliah mahasiswanya Kamis (27/8/2015) siang, Chef Arwati
mengungkapkan bahwa cake decoration dari dulu sampai sekarang terus
berkembang, baik pembuatan maupun turnamen (perlombaan) cake decoration.
Berbagai inovasi baru di bidang wedding cake decoration bermunculan
sejurus dengan hadirnya temuan baru untuk bahan pembuatan cake
decoration.
Satu hal yang menjadi rahasia untuk sukses
membuat cake decoration adalah inovasi dalam berkreasi dan mendekorasi
kue pengantin yang akan dibuat dan dari faktor cake-nya sendiri.
Di
pasaran saat ini tersedia aneka hiasan dari bahan plastik (praktis,
tinggal ditempel atau ditancapkan) maupun dekorasi yang bisa dimakan
langsung. Ini memungkinkan mahasiswa dengan mudah melakukan bongkar
pasang dekorasi terhadap cake yang akan dihias.
Seperti
pada usaha cake decoration komersial, dalam praktik di lab pastry
Akpar Majapahit, pihaknya menggunakan bahan berkualitas maupun KW2 yang
dikombinasikan dalam praktik, sehingga hasil kreasi mahasiswa tidak
kalah dengan tampilan cake decoration yang ditawarkan di pasaran.
Hanya
bedanya, kalau di lab pastry, untuk membuat satu cake decoration
dikeroyok 5-10 mahasiswa, sedangkan pada usaha komersial (bakery) cukup
ditangani 1-2 orang saja. Mengingat jumlah mahasiswa dalam setiap kelas
yang diajarkan praktik membuat cake decoration ada 20 orang, maka mereka
dibagi dua kelompok. Antarkelompok mahasiswa diadu membuat cake
decoration sebaik mungkin.
”Pengetahuan bahan juga
kami ajarkan kepada mahasiswa agar mereka bisa membedakan hasil akhir.
Dan kami akui jika menggunakan bahan standar (KW) handling dan hasil
akhirnya akan berbeda dibandingkan kalau kita memakai bahan
berkualitas,” katanya menjelaskan.
Untuk
pelapis cake, selain menggunakan butter cream yang ekonomis (kelas
menengah bawah), bisa juga menggunakan royal icing (untuk menengah
atas). Jika menggunakan pelapis dari bahan butter cream daya tahannya
maksimum tiga hari saja, sementara itu kalau memakai royal icing, maka
cake decoration bisa awet (tahan lama) hingga tujuh hari.
Selain
itu, cara handling royal icing lebih mudah karena bahannya lentur
sehingga mudah dibentuk mengikuti bentuk cake yang akan dihias. Makanya,
ia merekomendasi untuk praktik membuat cake decoration kepada
mahasiswa, sebaiknya memakai royal icing karena memudahkan pengajaran
dan praktik bagi mahasiswa.
”Sementara itu kalau untuk
menghias cake memakai butter cream, selain ribet, mahasiswa juga harus
banyak latihan lebih dulu agar trampil,” cetus dosen pastry yang
bergabung dengan Akpar Majapahit sejak 2014 silam.
Faktor
lain yang tidak kalah penting dalam membuat cake decoration yang ciamik
adalah dari aspek cake-nya sendiri. Pasalnya, ada cake yang dibuat dari
bahan-bahan yang biasa atau standar –dengan pertimbangan ekonomis--
untuk melayani konsumen menengah bawah. Biasanya, cake dibuat sekadarnya
(rasanya standar dan agak keras teksturnya) dan cake itu hanya dihias
dengan butter cream.
Untuk melayani pasar kelas
menengah, cake dibuat lebih empuk dan rasanya sudah diatas standar
minimum. Sedangkan cake untuk market kelas atas, cake-nya dibuat dari
bahan berkualitas, dicampur dengan buah-buahan kering, kacang mete dan
memakai royal icing serta dekorasinya menggunakan hiasan yang semuanya
bisa dimakan.
Tak salah jika di pasaran harga cake
decoration juga bervariasi. Untuk ukuran 0,5 m (2 lapis) harganya
dipatok antara Rp 1-2 jutaan, cake decoration ukuran 1,0 m (3-4 lapis)
ditawarkan antara Rp 2-4 jutaan, sedangkan untuk market papan atas (high
class) harganya bisa di atas Rp 10 jutaan. Untuk yang satu ini
ketinggian cake decoration bisa mencapai 1,5 m (4-5 lapis).
”Di
pasaran, permintaan wedding cake decoration yang terbanyak adalah cake
yang berukuran 1,0 m yang terdiri atas 3-4 lapis dengan budget Rp 2-4
jutaan,” ujar Chef Arwati. Nah, dari info teraktual saat ini, peluang
bisnis wedding cake decoration yang akan dikembangkan mahasiswa
–tentunya setelah mereka lulus kuliah-- masih tetap terbuka lebar. Dalam
kuliah itu, mahasiswa juga dibekali bagaimana cara membuka usaha
wedding cake decoration bagi pemula.
”Pasalnya, setiap
tahun kan ada saja masyarakat yang menghelat pesta pernikahan, ulang
tahun kelahiran, ulang tahun pernikahan atau menggelar acara lamaran.
Tentu saja, merekalah yang menjadi target market bagi pelaku usaha cake
decoration,” kata dosen senior tersebut mengakhiri pembicaraan dengan
matoasbynews.blogspot.com. di ruang kerjanya. (ahn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar